Lagi-lagi karena lupa. Lupa, ya lupa. . . .
Mungkin itu salah satu fitrah manusia, yang setiap
insan pasti mengalaminya, termasuk juga aku. Tapi ada yang berbeda denganku,
lupa adalah salah satu momok dalam hidupku (Oh No!). Sering aku mengalaminya,
lupa naruh kunci motor, kacamata, dompet, kunci dsb. Sedih rasanya menjadi
orang pelupa, sampai kalau lagi sibuk-sibuknya akupun seharian lupa belum makan
-_-
Tapi akhir-akhir ini aku sedikit mulai cermat dan mulai
belajar meletakkan barang pada tempatnya, ya itu salah satu trik untuk
memudahkanku menemukan barang-barangku.
Namun kejadian pada pagi tadi
sedikit berbeda, mungkin itu lupanya kebangetan. Pagi tadi aku bersiap-siap
untuk kembali ke Jogja untuk menunaikan kewajibanku sebagai mahasiswa yaitu
kuliah. Seperti senin biasanya aku bersiap-siap dan merapikan semua
barang-barangku yang akan aku bawa ke Jogja. Setelah sarapan dan semua siap aku
berpamitan pada ibu dan adekku, dan meminta adekku untuk mengeluarkan motorku.
Setelah itu aku memakai perlengkapan berkendara, dan aku melaju kira-kira 700
meter dari rumah. Sampai di jalan aku baru ingat bahwa aku lupa membawa STNKku,
akupun kembali lagi ke rumah mengambil STNKku yang ada di dalam almari. Sempat
ketemu sih sama kakakku, dan kakakku tanya kok balik lagi? “Hooh mbak, STNKne
Keri” karena terburu-buru aku langsung ngegas motorku lagi, sebelumnya sempet
dadah-dadah sih sama kakakku, haha.
Di
sepanjang perjalanan semua berjalan tanpa kendala. Yaa namanya di jalan ya
banyak yang nggak tertib aturan. Pada nggak pake helm, Cuma mbatin sh dalam
hati. Ih kok pada nggak pake helm sih, kan helm itu penting banget. Kok pada
nggak safety riding banget sih.(Cuma ngomong dalam hati). Sampai pada suatu
jalan kurang lebih 8km dari rumah aku merasakan ada sesuatu yang aneh di
kepalaku. Aku ngrasain semriwing angin gitu. Aku langsung menduga-duga
jangan-jangan aku nggak pake helm (Huaaaaaaaa). Aku nggak berani pegang kepala
aku, takut semua itu terjadi. Hahaha. Sebelum pegang kepala aku liat bayangan
di aspal, duh kayaknya bener nii. Daaaaaan aku pegang kepalaku. Beneeeeeeer aku
nggak pake helm guuuuuuys 😧
Bayangin aja, udah pake sarung tangan, masker, jaket
tebel, ransel, tas jinjingan, tapi nggak pake helm. That’s Konyol banget kan 😔
Dan aku udah nglewatin lampu merah yang biasanya ada
polisi jaga di situ tapi tumben banget nggak jaga. Finally aku menepi dan
langsung menghubungi orang rumah. Intinya suruh nganterin helm. Masalahnya aku
nggak mungkin balik lagi, makan waktu banget kalau balik mana aku harus kuliah
lagi dan itu kuliah wajib. Oke, mbakku yang ngangkat dan sedihnya orang rumah
nggak ada yang bisa nganter karena motornya di bawa bapakku cukuran. Huaaaa.
Aku langsung telepon bapak, “bapak helm e dek na ketinggalan” Bapak ”Lha kok iso?” Aku “Kesupen
pak”. " Bapak gek cukuran" Aku "Lha terus pripun?" Bapak“Yoo Sik, bar iki tak susul”
Namanya orang tua apapun dilakukan
untuk anaknya. Alhamdulillah, setelah menunggu beberapa saat akhirnya bapak
datang bawain helmnya. Yey! Maturnuwun Bapak Love you.😍
Dan aku langsung cuss ke kampus, alhamdulillah telat
tapi nggak banget-banget.
Nah, itu cerita konyol dari aku.
Sampai sekarang kalau inget pasti ketawa. Ih kok bisa ya. Hahaha Tapi tenang
sekarang aku udah lebih cermat sih, dah nggak lupa-lupa amat. Paling yang
sering banget lupa itu naruh kacamata sama kunci motor. Tips dari aku sih bagi
yang sering lupa naruh barang-barang gitu. Kalian harus punya tempat khusus
buat naruhnya dan kalian harus tertib naruh barang kalian di tempatnya.
“Lebih baik kita menggunakan waktu
1 menit untuk meletakkkan barang pada tempatnya daripada membuang waktu 1 jam
untuk mencarinya”